Untaian syair : Jamaluddin Yahyaa bin Yuusuf Ash-Shorshori Al-Hambali rahimahullah
Syair ini telah dinukil oleh Ibnu Muflih Al-Maqdisi Al-Hanbali rahimahullah (wafat tahun 763 H) di penghujung kitabnya yang sangat masyhuur Al-Aadaab As-Syar'iyah 3/562-563.
Aku adalah hamba yang telah bergelumang dosa
Angan-angan telah menghalanginya untuk bertaubat
Aku adalah hamba yang sangat bersedih
Atas kesalahan dan ketergelinciran, gelisah dan cemas
Aku adalah hamba yang lembaran-lembaran catatan amal…
telah mencatat dosa-dosanya akan tetapi ia tetap tidak takut kepada Allah yang Maha Mengawasi
Aku adalah hamba yang bersalah…aku telah bermaksiat tatkala bersendirian
Lantas kenapa hingga saat ini aku belum menampakkan ratapanku..??
Aku adalah hamba yang lalai, telah sia-sia usiaku…
Aku tidak memperhatikan masa muda dan masa tuaku
Aku adalah hamba yang tenggelam dalam ombak lautan
Aku berteriak…semoga aku menemukan penjawab seruanku
Aku adalah hamba yang sakit menderita karena dosa-dosa…
Aku telah datang mencari tabib...sungguh Aku adalah hamba yang tersesat, aku telah menzolimi diriku…
Sungguh aku telah kembali berada di pintuMu bertaubat
Aku adalah orang yang terpuruk mengharapkan ampunanMu
Siapa yang mengharapkan redhaMu maka ia tidak akan kecewa
Sungguh aku menyesal dengan usiaku yang telah lewat
Aku tidak mengisinya kecuali dengan dosa-dosa
Aku takut kematian mendahuluiku (sebelum bertaubat)
Orang yang berakal akan terperanjat kebingungan menghadapi dahsyat serangannya
Sungguh sangat menyedihkan jika aku dibangkitkan dan dikumpulkan
Pada hari (kiamat)…hari yang menjadikan anak-anak beruban
Langit terbelah dan tergoncang…
Jadilah gunung-gunung berterbangan…
Tatkala aku dibangkitkan dalam keadaan bingung penuh dahaga…
Menundukkan pandangan…telanjang…tidak membawa apapun
Sungguh memalukan akibat buruknya perbuatanku…
Tatkala lembaran-lembaran catatan amal mengumbar aib-aibku
Kondisi yang sangat menghinakan…serta perhitungan yang adil
Aku pun mengetahui hisab diriku tatkala itu
Sungguh berhati-hatilah dengan neraka yang menyala-nyala
Tatkala terdengar suara teriakan siksaan dan hati-hati pun bergejolak
Hampir-hampir saja neraka menampakkan kemurkaannya
Kepada orang yang zolim dan ragu (*akan hari akhirat)
Wahai yang terus melangkahkan kakinya untuk melakukan dosa…
Kapankah engkau akan bertaubat??
Hendaknya engkau berhenti dari dosa-dosamu dan bertaubatlah…
Bersungguh-sungguhlah, kita melihat setiap yang bersungguh-sungguh mendapat kebenaran
Bersaudaralah dan bersahabatlah dengan orang-orang sholeh
Jadilah engkau di dunia ini seperti orang yang asing
Jadilah engkau pengecut lari dari segala perbuatan keji
Dan jadilah engkau orang yang bersegera maju dan hebat dalam kebajikan
Pandangilah perhiasan dunia dengan kebencian
Niscaya engkau akan menjadi hamba Allah yang dicintai
Barang siapa yang mencoba perhiasan dunia…
Maka ia akan mendapatinya sangat memikat akan tetapi sangat menipu
Hendaknya engkau menundukkan lirikanmu dari perkara yang haram
Godaan yang memfitnah lelaki yang cerdas
Sungguh lirikan mata yang berkhianat ibarat singa hutan
Kapan saja engkau lalai maka ia akan benar-benar menerkam
Siapa yang menundukkan pandangannya darinya
Maka ia akan mendapatkan keharuman dalam hatinya
Janganlah engkau melepas lisanmu untuk mengucapkan…
perkataan yang menjerumuskan engkau pada kedengkian dan dosa
Hendaknya lisanmu senantiasa basah untuk berzikir kepada Allah
Solatlah tatkala di larut malam
Dan janganlah engkau bosan akan tetapi semangatlah
Engkau akan mendapati sholat malammu sebagai penghiburmu
Tatkala engkau dimasukkan kuburan dan berpisah dengan kerabat dan keluarga
Berpuasalah semampumu, engkau akan mendapatinya sebagai penghilang dahagamu tatkala engkau dibangkitkan dalam keadaan kehausan dan kelaparan
Bersedekahlah engkau baik nampak maupun diam-diam
Janganlah pelit, akan tetapi dermawanlah dan seringlah memberi
Niscaya engkau akan mendapat kebajikan yang kau lakukan…
Sebagai naungan bagimu di hari seluruh manusia dalam keadaan genting penuh kesulitan
Jadilah engkau orang yang berperangai baik lagi pemalu…
Penebar senyum dan bukan pemarah lagi berperangai buruk
No comments:
Post a Comment